Keberadaan penyakit kelamin AIDS ( Aquired Immuno Deficiency Syndrome ) masih menjadi momok menakutkan bagi manusia, karena penyakit tersebut menyerang tanpa mengenal usia dan merupakan penyakit turunan. Penyakit tersebut menyerang daya tahan tubuh sehingga membuat orang yang terkena AIDS menjadi lemah dan kekebalannya berkurang drastis. Datangnya penyakit ini di sebapkan oleh Human Immunodeficiency Virus ( HIV ).
Sampai pada saat ini para ilmuwan masih berlomba untuk bisa menemukan obat bagi penderita AIDS.
Beberapa obat yang ada hanya dapat mencegah atau melemahkan kerja virus ini tanpa bisa mengobati, sehingga hanya akan menahan untuk beberapa waktu. Anti Retro Viral (ARV) adalah salah satu obat untuk memperlambat penyebaran virus ini. Namun beberapa waktu ini tersebar berita baru bahwa tokek dapat menjadi obat untuk penderita AIDS. Belum ada riset khusus mengenai hal ini namun banyak masyarakat mempercayainya.
Tokek sendiri adalah hewan sejenis cicak yang besar dan mempunyai permukaan kulit yang tidak rata, tidak menyerupai reptil lainnya yang satu spesies. Karena bentuknya yang aneh dan cenderung menakutkan ini banyak orang mengasingkan dan membunuhnya, walaupun di beberapa daerah ada yang mengkonsumsinya sebagai makanan ataupun obat penambah gairah sex. Dahulu harga tokek seekor di banderol sekitar > 1000 / ekor, namun di karenakan adanya isu tentang manfaat tokek untuk pengobatan AIDS harga tokek membengkak sampai angka jutaan / ons.
Dilihat dari sisi kedokteran memang belum ada yang mengadakan penelitian khusus tentang khasiat tokek, namun bila di yakini bisa mengobati atau setidaknya mencegah penyakit AIDS tentu akan menjadi kemajuan besar dalam pengobatan tradisional. Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam pengobatan, namun medis memang diperlukan untuk menguji khasiat dan kandungan yang ada dalam tokek itu sendiri.
Semua berbalik kepada pribadi tiap orang mau mempercayai ataupun tidak yang jelas semuanya ada di tangan Tuhan YME.
Yang saya takutkan disini adalah adanya Hoak dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti pada kejadian tanaman Gelombang Cinta yang ketika jaya menjadi seperti barang yang paling berharga, namun ketika sudah tidak zamannya lagi tanaman itu terbengkalai tak berharga. Semoga ada riset yang lebih mendalam tentang hal ini sehingga tidak terjadi kehebohan yang tidak jelas kemana arah tujuannya.