Mari pelihara Ayam Serama


Ayam terkecil dunia pandai menonjolkan diri dan memikat hati kini mempunyai nilai komersial, tersohor di seluruh dunia

AYAM Serama bersifat gemar bergaya. Jika ada kamera dan limpahan cahaya lensa, ayam ini segera mengangkat dada dan meluruskan ekor tegak ke atas hingga 90 derajat dan mengibas kedua-dua sayap.

Penampilan dan gaya istimewa ayam Serama menyebabkan Ahmad Fauzi Mohamed, jatuh cinta kepada ayam terkecil di dunia itu.

Walaupun Direktur Utama Serama Pt, sudah lama mengetahui ayam ini, cintanya terhadap ayam Serama baru tumbuh ketika berada di Kota Bharu, Kelantan, kira-kira lima bulan lalu.

Mengapa ayam Serama? Inilah hewan yang benar-benar berasal dari Malaysia. Hewan lain seperti harimau dan badak juga ada di negara lain. Orang Utan juga tidak bisa dikaitkan sepenuhnya dengan negara ini.

Ayam Serama sebenarnya diakui dunia luar sebagai milik Malaysia. Berbagai pihak di Amerika Serikat mengakui ayam Serama berasal dari negara ini.



Ahmad Fauzi asyik melayan dua ayam Serama kesayangannya yang pantang melihat air. (Gambar bawah) kandang ayam Serama dua lantai yang cantik dan bersih.

Ini yang menyebabkan Ahmad Fauzi yakin ayam Serama mampu menjadi ikon ke Malaysia karena hewan ini tidak terdapat di negara lain.

Usaha menjadikan ayam Serama sebagai ikon Malaysia, katanya perlu ditingkatkan karena beberapa negara Eropa bangga dengan jenis ayam yang hanya ada di negara masing-masing. Malah, Prancis menjadikan ayam sebagai menjadi lambang negara itu.

Minat terhadap ayam Serama mendorong Ahmad Fauzi, melakukan penelitian dan terkejut apabila mendapati jumlah ayam ini hanya tinggal kira-kira 3.000 ekor dan dapat dianggap mendekati kepunahan.

Beliau mengakses internet untuk mendapatkan informasi berhubungan dengan ayam Serama, tetapi tidak ada situs web lokal berhubungan dengan ayam ini dan tidak ada panduan mengenai cara menternaknya.

"Melalui internet, saya menemukan pemeliharaan ayam Serama berkembang di Eropa dan Amerika Serikat. Malah, ada organisasi ayam Serama dengan situs web masing-masing, yaitu Serama Council of North America dan World Serama Federation, "katanya.

Mendorong perkembangan di dunia luar mendorongnya bertekad mengubah metode peternakan ayam Serama yang sebelum ini dilakukan secara tradisional.

Dimulai dengan empat ekor yang dibawa dari Barat lima bulan lalu, ayam Serama yang diternaknya di belakang rumahnya di Tangerang, untuk tujuan pameran dan penelitian, kini mencapai kira-kira 300 ekor.

Beliau membuat penelitian sendiri untuk menternak ayam Serama secara modern dibandingkan praktik tradisional yang tidak produktif.

Memanfaatkan pengalaman sebagai insinyur maritim, Ahmad Fauzi, membuat sendiri kandang dua tingkat dan menggunakan metode peternakan modern untuk meningkatkan produksi ayam Serama berkualitas tinggi.

"Peternakan dilakukan secara sistematis. Ayam diberi campuran dedak mengandung vitamin. Desain kandang sesuai dengan besaran hewan ini dan melindungi dari angin dan hujan ekstrim yang menyebabkan penyakit.

"Menternak ayam Serama tidak cerewet jika aspek kebersihan dan makanan diberi perhatian rapi," katanya.

Katanya, ayam betina hanya bertelur kira-kira lima biji telur setiap tiga bulan atau kira-kira 20 biji setahun.

"Telur yang diambil setiap hari dikumpulkan setempat selama tujuh hari dan kemudian dimasukkan dalam mesin inkubator selama 21 hari. Setelah menetas, anak ayam dimasukkan dalam satu kotak yang dinamakan feature induk palsu.

"Kotak itu berfungsi seperti ibu ayam yang menghangatkan badan anaknya. Setelah 30 hari, anak ayam dimasukkan ke kandang biasa, "katanya.

Dalam operasi harian, pegawai kedokteran hewan dibantu pekerja biasa menganti makanan dan air, membersihkan kotoran, memeriksa inkubator dan ayam. Setiap minggu, ayam dimandikan dan dilatih untuk ikut serta dalam pertandingan dan setiap bulan, kuku dipotong dan diberi obat cacing.

Semua proses ini dicatat dan jauh berbeda dibandingkan metode tradisional, ayam dilepaskan begitu saja dan mengabaikan aspek kebersihan dan makanan.

Selain itu, Serama Corporation mengadakan penelitian untuk melakukan pembuahan buatan untuk menghasilkan ayam Serama berkualitas tinggi dan diharapkan hasil penelitian diketahui pertengahan tahun depan.

Harga ayam Serama dapat mencapai RM80, 000 seekor

AYAM Serama lebih dikenal karena kecantikan menyebabkan dipelihara hanya untuk tujuan ikut serta dalam pertandingan dan sekadar hobi.

Direktur Utama Serama Pt, Ahmad Fauzi Mohamed, mengatakan peternakan ayam Serama mempunyai potensi besar untuk dikembangkan karena permintaan besar sedangkan produksi saat ini masih rendah.

Dari segi harga, katanya ayam Serama yang menjuarai turnamen dapat mencapai RM80, 000 seekor dan secara rata-rata harga ayam ini adalah antara RM40, 000 hingga RM50, 000 seekor.

"Hanya orang kaya mampu memiliki ayam begitu. Ini tidak menghalangi peminatnya sejauh Thailand, Indonesia dan Filipina datang untuk membelinya.

"Pengeluaran terbatas menyebabkan orang biasa hanya mampu melihat. Tetapi keadaan ini dapat diubah jika pengeluaran kecil-kecilan sekarang digantikan dengan metode peternakan komersial, "katanya.

Kekurangan yang ada, katanya diisi Serama Corporation yang kini memiliki peternakan ayam Serama di Pengkalan Chepa, Kelantan dan bakal membuka ladang seluas 1.6 hektar di Ulu Yam, Selangor, tahun depan.

Selain turnamen, Ahmad Fauzi berkata, ayam Serama berpotensi diekspor ke luar negeri, terutama Cina yang melihat ayam Serama sebagai bahan obatan tradisional dan daging eksotik.

Katanya, ukuran ayam Serama setelah dibersihkan sesuai diletakkan dalam piring dan tidak perlu dipotong dibandingkan ayam biasa.

Dari segi harga, katanya penternak tidak perlu khawatir karena produksi telur yang sedikit menyebabkan ayam Serama bersifat eksklusif.

Ahmad Fauzi mengakui bahwa minat orang banyak di negara ini terhadap ayam Serama pernah melonjak tinggi pada suatu ketika, tetapi anjlok akibat praktek tidak etis beberapa pedagang.

"Ada pedagang menjual ayam Serama yang sebenarnya ayam katek dan ayam kampung. Ini mengecewakan orang banyak, karena ayam Serama mempunyai ciri istimewa yang tidak ada pada ayam lain, "katanya.

Bagi masarakat pengemar dan yang tertarik terhadap ayam Serama, katanya Serama Corporation membuka ruang pameran di Pasar Seni Kuala Lumpur pada setiap Sabtu dan Minggu, dimulai 15 November.

Katanya, anak ayam Serama berumur antara 45 hingga 60 hari akan dijual dengan harga antara RM250 hingga RM350 sepasang (dua ekor) dibandingkan harga asli yang mencapai antara RM800 hingga RM1, 000.

Bagaimanapun, katanya usaha memajukan peternakan ayam Serama sebagai industri memerlukan dukungan pemerintah melalui berbagai badan berhubungan dengan penelitian, pembiayaan dan promosi dalam negara dan internasional.

Pada masa sama, katanya mereka yang hendak berkecimpung dalam peternakan ayam Serama perlu bersunuh-sunguh dan tekun.

FAKTA: AYAM SERAMA

  • Dipercaya berasal dari Barat.
  • Terpercaya hasil campuran berbagai burung eksotik, termasuk burung hutan.
  • Dikatakan nama Serama berasal dari nama Seri Rama dan pada mulanya adalah hewan peliharaan di istana.
  • Harapan hidup antara tujuh hingga 15 tahun
  • Berat ideal adalah 500 gram ke bawah dengan ukuran adalah sepertiga dari ayam biasa.
  • Ciri khusus adalah ekor lentik, berdada tegak dan sayap lurus ke bawah
  • Mempunyai kira-kira 2,000 warna
  • Menjadi hewan peliharaan karena jinak, manja dan mengenali tuannya.
  • Binatang ini mempunyai gelagat menarik seperti berjalan mundur ke belakang.
  • Masyarakat Melayu percaya hewan ini memiliki khasiat medis.


PENILAIAN AYAM SERAMA

  • Jenis - Ciri utama adalah kepala melunjur ke belakang, bagian belakang pendek, sayap vertikal dan ekor panjang, penuh, dan apabila berkembang, tidak menyentuh balung. Posisi tengah mata sama dengan posisi tengah kaki ketika berdiri.
  • Sifat - Terlihat gagah, berani dan yakin. Lagak suka menonjol seperti berkokok dan suka berdiri.
  • Ekor - Ukuran besar, vertikal dan tinggi. Bulu ekor utama panjang, melentik di penghujung dan berkembang seperti bentuk V. Lawi (ayam jantan) vertikal 90 derajat dan sedikit melentik ke belakang di saat terakhir.
  • Sayap - Ketika berdiri, sayap ayam dalam posisi vertikal tetapi sedikit membelok ke belakang. Ujung sayap bersentuhan sedikit dengan lantai.
  • Badan - Tegap dan bulat. Dada ayam lebih luas dari bagian belakang apabila dilihat dari atas. Dari tepi, badan berbentuk V. Belakang ayam pendek dan lebar di bagian bahu.
  • Kaki - Tidak begitu rapat dan paralel. Panjang sederhana dan seimbang dengan ukuran sayap. Paha berotot dan sederhana panjang. Taji di bagian tengah betis, keras, kecil dan menuju ke belakang kaki. 


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2834176